Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Juli 2011

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain)

NAPZA DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN



NAPZA
Pengertian
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,psikis, dan fungsi sosialnya krn trjd kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.

Jenis NAPZA yang disalahgunakan
1. Narkotika
adalah zat atau obat yang dpt menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
morfin, heroin, petidin, ganja/ kanabis dll

2. Psikotropika
adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
ekstasi, shabu, amfetamin dll

3. Zat adiktif lainnya
adalah bahan/ zat yg berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika, meliputi:
- minuman beralkohol (whiskey, vodca, manson house, TKW dll)
- Inhalansia (gas yg dihirup)
lem, thinner, nail remover, bensin

PENGGUNAAN NAPZA
Diperlukan untuk dunia pengobatan/Medik
Penggunaan diatur oleh UU RI tentang Narkotika dan Psikotropika
Morfin sebagai anti nyeri yang kuat penggunaannya hanya untuk kepentingan medik dan diatur dengan Pedoman Penggunaan Morfin yang dikeluarkan Depkes
Penyalahgunaan dan Ketergantungan
Penyalahgunaan NAPZA
Penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA scr berkala atau teratur di luar indikasi medis, shg menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan NAPZA
Keadaan dimana tlh terjadi ketergantungan fisik dan psikis, shg tubuh memerlukan jumlah NAPZA yg makin bertambah(toleransi)

POLA PENGGUNAAN NAPZA
Pengaruh dan Akibat Penyalahgunaan NAPZA
Bergantung pd beberapa faktor, yaitu:
Jenis yg digunakan
Jumlah atau dosis yg dipakai
Frekuensi pemakaian
Cara pemakaian
Beberapa NAPZA yg digunakan bersamaan
Kondisi fisik pemakai
A. Pengaruh terhadap Susunan Saraf Pusat
Gangguan daya ingat
Gangguan perhatian
Gangguan persepsi
Gangguan motivasi
Gangguan kendali diri
Gejala yang muncul
Intoksikasi
- ganja: perasaan melambung, inkoherensi dan asosiasi longgar, bicara cepat, percaya diri meningkat, disorientasi, halusinasi, mual, diare, parestesi, pusing
- obat tidur dan alkohol: lepas kontrol, agresif, mudah tersinggung, dll
- stimulansia (amfetamin, ekstasi, shabu): denyut nadi meningkat, TD meningkat, mual, muntah, mulut kering, tidak bisa diam, gemetar
- opioid (heroin/ putauw, morfin): cadel, apatis, mengantuk, daya ingat terganggu, gerak lamban

Kelebihan dosis (over dosis):
- heroin/ putauw: penekanan sistem pernafasan, shg dpt berakibat kematian
- amfetamin (ekstasi, shabu): kematian akibat pecahnya pembuluh darah otak

Sindrom ketergantungan
- Ketergantungan Fisik, ditunjukkan dengan adanya toleransi dan atau gejala putus zat
- Ketergantungan Psikologis, adalah keadaan dimana adanya keinginan/ dorongan yang tak tertahankan (kompulsif) untuk menggunakan NAPZA.

B. Komplikasi Medik-psikiatri (Ko-morbiditas)
Gangguan tidur, gangguan fungsi seksual, cemas, depresi berat, pada penyalahguna heroin/ putaw
Paranoid, psikosis, depresi berat kadang-kadang percobaan bunuh diri, mania, agitasi, cemas sampai panik, keadaan ini dijumpai pada penyalahguna stimulansia
Gangguan psikotik, gangguan cemas, kehilangan motivasi, acuh tak acuh dan gangg daya ingat. Sering ditemukan pada penyalahguna ganja
Depresi, cemas sampai panik dan paranoid sering ditemukan pd penyalahgunaan alkohol dan sedatif hipnotika

c. Komplikasi Medik

Akibat pemakaian yang lama:

Opiat (heroin, putaw)
-Paru: bronkhopneumonia, edema paru
-Jantung: endokarditis
-Hepar: hepatitis C
-Penyakit menular seksual & HIV/AIDS
Kanabis (ganja, cimeng)
-Daya tahan tubuh turun ® mudah infeksi
-Kerusakan mukosa mulut ® hitam & kotor
-Radang saluran nafas kronis

c. Kokain
-Aritmia jantung
-Ulkus lambung
-Perforasi septum nasi
-Kerusakan paru
-Malnutrisi & anemia
d. Alkohol
-Sal.Cerna: tukak lambung, perdarahan usus, kanker
-Hepar: sirosis hepatis & kanker hati

Stimulansia (amfetamin, ekstasi, shabu)
-Perdarahan intrakranial
-Denyut jantung tidak teratur
-Malnutrisi & anemia
-Gangguan jiwa (depresi berat, psikosis, paranoid)
Inhalansia
-Toksis pada hepar, otak, paru, jantung & ginal
-Cepat lelah
-Kulit membiru

2. Akibat pola hidup yang berubah:
Berkurangnya selera makan
Kurangnya perhatian terhadap mutu makanan & kebersihan diri ® kurang gizi, kurus, pucat, penyakit kulit & gigi berlubang

3. Akibat alat suntik & bahan pencampur yang tidak steril:
Hepatitis
Endokarditis
HIV/AIDS
Infeksi kulit/abses pada bekas suntikan

Penanganan

Tujuan terapi:
Penghentian total
Pengurangan frekuensi & keparahan kekambuhan
Perbaikan fungsi psikologis & adaptasi sosial

Macam terapi:
Detoksifikasi
-Tujuan: mengatasi sindrom putus zat ® tubuh bersih dari metabolit
metode:
1. Cold Turkey
2. Konvensional/simptomatik
3. Substitusi/pengganti
4. Rapid detox

Terapi rumatan
-Tujuan:
® mencegah/mengurangi terjadinya craving terhadap opioid
® mencegah relaps
® restrukturisasi kepribadian
® memperbaiki fungsi psikologi organ
-Cara:
® terapi psikofarmaka (naltrexon, metadon, buprenorfin)
® terapi perilaku

Terapi Rehabilitasi
-Tujuan:
® mempunyai motivasi kuat tidak pakai lagi
® mampu menolak tawaran
® menghilangkan rendah diri & kembali PD
® mampu mengelola waktu
® memperbaiki perilaku sehari-hari
® konsentrasi belajar/bekerja
® dapat diterima lingkungan
® dapat membawa diri
Terapi Pasca Rawat
-Tujuan: memperkecil kekambuhan


Model Pelayanan NAPZA

Sebelum Tahun 2005
Jadi satu dengan pasien gangguan jiwa lain
OS tidak nyaman à sehingga mudah DO

Sesudah Tahun 2005
Gedung tersendiri, 40 tempat tidur
Program Rawat jalan dan ranap, dll
Aman & nyaman
Lingkungan terpisah dengan unit jiwa
Privacy terjaga

Fasilitas
Rawat Jalan
UGD NAPZA
Poliklinik NAPZA
Layanan VCT
Layanan Metadon (dalam proses)

Elektromedik lantai II (LAB KLINIK)
Pemeriksaan laboratorium darah dan urin
lengkap ( Hepatitis B Dan C,HIV/AIDS,LFT
(test fungsi hati, NAPZA, dll)
Bantuan alat Laborat dari BNN (Tahun 2004
dan 2005): Gas Chromatograf dan ELIZA

Fasilitas……(lanjutan)
Rawat Inap
44 tempat tidur à VIP, KL I, KL II
Ruang makan bersama
Ruang olah raga
Perpustakaan
Mushola
Ruang Hipnoterapi

SDM untuk ruang NAPZAà terlatih
2 psikiater
3 dokter umum
2 psikolog
9 paramedis
2 konselor junkies
5 konselor VCT
4 untuk CST
5 untuk TRM
SDM
5 konselor VCT
2 psikiater, 1 psikolog, 1 dokter umum, 1 paramedis
4 tenaga CST
1 internist, 1 dokter umum, 2 paramedis
5 tenaga TRM
1 psikiater, 1 dokter umum, 2 paramedis, 1 AA
Layanan
Rawat jalan/rawat inap
Detoksifikasi
Psikoterapi
Hypnoterapi
Terapi rumatan
VCT
CST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar